Selasa, 26 November 2013

Berolahraga

artikel bebas (ilmiah) :

Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien.

Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh jika kita Berolahraga, diantaranya adalah :

OLAH RAGA MENURUNKAN JUMLAH TIMBUNAN LEMAK TUBUH.

Olah raga yang teratur menyebabkan peningkatan metabolisme tubuh untuk menyediakan energi yang cukup untuk olahraga. Sumber energi didapatkan terutama dari pembakaran jaringan lemak yang akan menghasilkan energi, hal ini akan menyebabkan penurunan jaringan lemak pada tubuh Anda. Jaringan lemak biasanya tertimbun disekitar perut yang menyebabkan tubuh berbentuk seperti BUAH APEL, dan jika Anda mengalami hal ini maka Anda harus melakukan olehraga secara teratur karena bentuk badan yang seperti :BUAH APEL akan meningkatkan resiko menderita penyakit seperti penyakit jantung, dan diabetes melitus.

OLAH RAGA MENGUATKAN OTOT.

Jika Anda melakukan olahraga secara teratur akan meningkatkan massa otot Anda, karena latihan akan merangsang sel otot untuk tumbuh lebih besar dan sel-sel otot yang semula istirahat akan menjadi aktif lagi. Mungkin Anda akan terkejut setelah melakukan olahraga, kenapa berat badan Anda tidak mengalami penurunan atau bahkan meningkat. Hal ini bukan karena tidak ada pengurangan jumlah lemak pada tubuh Anda, tetapi karena terjadi peningkatan massa otot (otot mempunyai massa yang lebih berat dari jaringan lemak). Walaupun berat badan tidak turun bukan berarti usaha Anda sia-sia, karena olahraga akan meningkatkan rasio antara massa otot dengan lemak, jika rasio massa otot terhadap lemak meningkat (jaringan otot meningkat dan jaringan lemak menurun) itu merupakan hal yang sangat baik untuk kesehatan Anda.
OLAH RAGA MENGUATKAN TULANG.
Sejak kita menginjak usia 30 tahun, maka kita mulai mengalami penurunan massa tulang. Penurunan massa tulang yang berat bisa menyebabkan tulang menjadi sangat rapuh, seperti yang dialami banyak wanita setelah masa menopause. Penyakit ini disebut sebagai osteoporosis, yang menyebabkan tulang menjadi sangat rapuh dan mudah patah. Olahraga secara teratur dapat memperlambat, menghentikan atau bahkan membalikan proses pengeroposan tulang.

OLAH RAGA MENINGKATKAN KEMAMPUAN OTAK.

Olahraga menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat dan lebih kuat untuk mensuplai tubuh dengan lebih banyak oksigen dan nutrien. Aliran darah akan meningkat ke jantung, otot dan bagian tubuh lainnya, dan juga terjadi peningkatan aliran darah menuju OTAK. Peningkatan aliran darah ke OTAK berarti terjadi peningkatan suplai oksigen dan nutrien untuk otak, dan hal ini akan menyebabkan otak bisa berfungsi dengan optimal. Hal ini juga menjadi alasan kenapa olahraga bisa menyegarkan pikiran dan menyebabkan perasaan rileks.
Dr. Sugiritama


Kalimat Topiknya : Manfaat Berolahraga.



Sumber :

Alinea dan Perkembangan Alinea

1.    Alinea

Pengertian alinea :

Alinea adalah satu kesatuan pikiran, satu kesatuan yang lebih tinggi dari sebuah kalimat .
Alinea merupakan himpunan yang saling berkaitan untuk membuat sebuah gagasan dari sang penulis. Dari pembentukan sebuah alinea harus mempunyai tujuan dimana sang penulis harus menceritakan idenya kedalam suatu cerita dan menegaskan perhatian secara wajar diakhir kalimat.\

Macam-macam alinea itu ada tiga yaitu :

1. Alinea Pembuka

Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang paling pertama kita temui. oleh karena situ, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara menarik agar memunculkan rasa ingin tahu kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan dapat membimbing para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana atau dengan kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk memasuki alinea isi. Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan karangan menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan tercapainya suatu kepaduan pada dalam sebuah wacana atau karangan.

2. Alinea Isi

Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana atau karangan. Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian ide pokok tersebut. Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai dengan asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis.

3. Alinea Penutup

Alinea penutup merupakan alinea-alinea yang mengakhiri atau menutup suatu wacana atau karangan. Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan yang benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut. Karena bertugas untuk mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup harus menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.

Untuk menciptakan sebuah wacana atau karangan yang baik diperlukan ketiga aspek tersebut agar para pembaca dapat membaca dan mengerti arti dari wacana atau karangan yang kita buat. Selain itu kita harus membaca terlebih dahulu wacana atau karangan yang kita buat agar kita tahu dimana letak kesalahan kita supaya kita dapat memperbaiki tau merevisi karangan kita sebelum dibaca oleh banyak orang.

Syarat-syarat pembentukan Alinea:

1. Kesatuan: Semua kalimat yang mendukung alinea secara bersama-sama mendukung sebuah ide.
2. Koherensi: Saling berhubungan sebuah kalimat dengan kalimat lainnya yang membentuk sebuah alinea.
3. Pengembangan: Sebuah alinea memiliki pengembangan gagasan/ide dengan menggunakan kalimat pendukung.
4. Efektif: Dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.

2.      PENGEMBANGAN ALINEA

METODE PENGEMBANGAN ALINEA :

a.       Metode Definisi

Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.

b.      Metode Proses

Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.

c.       Metode Contoh
     
Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.

d.      Metode Sebab-Akibat

Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya argumentative murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi.

e.       Metode Perbandingan

Kalimat topik berisi perbandingan dua hal, misalnya yang bersifat abstrak dengan yang bersifat kongkret. Kalimat topik tersebut dikembangkan dengan memperinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang lebih detail.





Sumber :

Sabtu, 02 November 2013

Kalimat Efektif

Pengertian kalimat efektif :

Kalimat efektif  ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembacaseperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan,gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan   sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

Hal yang berhubungan dengan kalimat efektif :

1. Koherensi

koherensikompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Kesalahan yang seringkali juga merusakkan koherensi adalah penempatan kata depan, kata penghubung yang tidak sesuai atau tidak pada tempatnya, penempatan keterangan aspek yang tidak sesuai. Dalam kesatuan pikiran lebih ditekankan lagi struktur, atau interelasi antara kata-kata yangmenduduki sebuh tugas dalam kalimat. Oleh karena itu sebuah kalimat dapat mengandung sebuah kesatuan pikiran, namun koherensinya tidak baik.
Contoh Kalimat Koherensi tidak baik :
- Baik : Adik saya yang paling kecil memukul anjing dikebuh kemarin pagi, dengan sekuat tenaganya.
- Tidak Baik : Adik saya yang paling kecil memukul dengan sekuat tenaganya kemarin pagi di kebun anjing.

2. Kesatuan

Sebagaimana telah dipaparkan di depan, bahwa tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.

3. Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif merupakan pembatasan dalam pemakaian kata, frasa, atau bentuk-bentuk bahasa. Kehematan ini menyangkut soal gramatikal dan soal semantik. Kehematan tidak bahwa kata yang perlu atau yang menambah nilai-nilai artistik boleh dihilangkan.

4. Keparalellan

Paralelisme dalam komposisi ialah bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama dalam susunan serial. Pikiran dan gagasan yang sama biasanya dinyatakan dalam bentuk-bentuk bahasa dalam kalimat sehingga pikiran-pikiran yang lain dan sama harus dinyatakan dalam bentuk yang sama.

5. Penekanan

gagasan pokok atau misi yang ingin ditekankan oleh pembicara biasanya dilakukan dengan memperlambat ucapan, melirihkan suara, dan sebagainya pada bagian kalimat tadi. Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberikan penekanan.

1. Posisi dalam Kalimat
Untuk memberikan penekanan dalam kalimat, biasanya dengan menempatkan bagian itu didepan kalimat. Pengutamaan bagian kalimat selain dapat mengubah urutan kata juga dapat mengubah bentuk kata dalam kalimat.

2. Urutan yang Logis
Sebuah kalimat biasanya memberikan sebuah kejadian atau peristiwa. Kejadian yang berurutan hendaknya diperhatikan agar urutannya tergambar dengan logis. Urutan yang logis dapat disusun secara kronologis, dengan penataan urutan yang makin lama makin penting atau dengan menggambarkan suatu proses.

3. Pengulangan Kata
Pengulangan kata dimaksudkan memberi penegasan pada bagian ujaran yang dianggap penting agar kalimat menjadi jelas.

6. Kefariasian

Kelincahan pun tergambar dalam strukturnkalimat yang dipaka, misalnya penggunaan kalimat yang pendek dan kalimat yang panjang. Untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat membaca, diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai dengan subyek, predikat atau keterangan. Ada kalimat yang pendek dan panjang.

Contoh-contoh kalimat :
kalimat tidak efektif : Sungguh sangat benar-benar malang nasib anak itu.
kalimat efektif : Sungguh sangat malang nasib anak itu.

kalimat tidak efektif : Kemarin banyak para karyawan yang melakukan demonstrasi.
kalimat efektif : Kemarin banyak karyawan yang melakukan demonstrasi.

kalimat tidak efektif : Kedua kapten dari masing-masing tim saling bertatap-tatapan.
kalimat efektif : Kedua kapten dari masing-masing tim saling bertatapan.

kalimat tidak efektif : Semua orang tau bahwa makhluk hidup pasti mati.
kalimat efektif : Semua orang tahu bahwa makhluk hidup pasti mati.

kalimat tidak efektif : Motor yang diparkir yang di ujung itu miliknya.
kalimat efektif : Motor yang di parkir di ujung itu miliknya.

kalimat tidak efektif : Banyak juga yang mengira kalau dia itu seorang konglomerat.
kalimat efektif : Banyak juga yang mengira bahwa dia seorang konglomerat.

kalimat tidak efektif : Dia berhasil terhindar daripada kecelakaan itu.
kalimat efektif : Dia berhasil terhindar dari kecelakaan itu.

kalimat tidak efektif : Mereka mengumpulkan tugas itu di dosennya.
kalimat efektif : Mereka mengumpulkan tugas itu kepada dosennya.

kalimat tidak efektif : Rapat tadi dihadiri oleh pimpinan dan para staf-stafnya.
kalimat efektif : Rapat tadi dihadiri oleh pimpinan dan para stafnya.

kalimat tidak efektif : Mendingan bermain bola daripada tidur-tiduran.
kalimat efektif : Sebaiknya bermain bola daripada tidur-tiduran.



 Pustaka :


Kamis, 24 Oktober 2013

Kata dan Pilihan Kata

Pengertian Kata dan Pilihan Kata

Kata atau ayat adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.

Diksi atau pilihan kata berkaitan dengan kata mana yang akan dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, memilih kelompok kata-kata atau menggunakan ungkapan yang tepat, dan gaya yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.

Dalam KBBI (2002 : 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.

Menurut Gorys Keraf (2002) mengemukakan beberapa point penting tentang diksi antaranya:

  • Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata–kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata–kata yang tepat atau menggunakan ungkapan–ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
  • Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa–nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar .
  • Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.


Imbuhan dari Bahasa Asing

Selain imbuhan yang berasal dari B.Indonesia sendiri (-kan, me-, di-, dan lain-lain), kita juga mengenal imbuhan asing. Imbuhan asing ini sudah diserap dan disesuaikan dengan ejaan yang baku, EYD.
Imbuhan yang berasal dari asing itu adalah:
a. Berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu: -man, -wan, -wati.
b. Berasal dari bahasa Arab, yaitu: -i, -wi, -iah.
c. Berasal dari bahasa Inggris, yaitu: -is, -istis, -isasi.

Contoh kata-kata berimbuhan asing tersebut adalah:
- seniman (asal kata: seni)
- hartawan (asal kata: harta)
- wartawati (asal kata: warta)
- insani (asal kata: insan)
- duniawi (asal kata: dunia)
- lahiriah (asal kata: lahir)
- praktis (asal kata: praktik)
- materialistis (asal kata: material)
- spesialisasi (asal kata: spesial)

Hubungan makna kata sinonim, homonim, hiponim, polisemi, antonim.

1. Sinonim adalah maknanya sama atau hampir sama
    Contoh: bisa = dapat = mampu
2. Antonim adalah maknanya berlawanan
    Contoh: hidup >< mati
3. Homonim adalah tulisan dan lafalnya sama, tetapi maknanya berbeda
    Contoh: saat pembagian bahan baku, terjadi baku hantam 
4. Polisemi adalah makna ganda yang bersumber pada makna dasar yang sama (salah satu atau keduanya berupa kiasan)
   Contoh: kepala perusahaan itu berkepala botak
5. Hiponim adalah makna khusus (subordinat)
   Contoh: mawar, mawar merupakan hipernim dari = bunga



Daftar Pustaka :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kata
http://ajengputrirahayu.blogspot.com/2013/10/diksi-pilihan-kata.html
http://www.yadi82.com/2012/02/imbuhan-asing-man-wan-wati-i-wi-iah-is.html
http://onchall.blogspot.com/2013/06/makna-kata-dalam-bahasa-indonesia.html

Jumat, 04 Oktober 2013

Anak Tunggal (Satu-satunya)



Anak tunggal banyak yang bilang kalau anak satu-satunya itu hidupnya enak, dimanja dan lain-lain? Bagi saya itu salah orang-orang bilang begitu karena saya anak satu-satunya dikeluarga saya. Disini saya akan bercerita ada enaknya dan ada tidak enaknya jadi anak tunggal.

Suatu ketika saya disuruh-suruh ngepel, nyapu, bersihin kamar mandi, cuci baju dan piring dan lain-lainya itu saya kerjain sendirian walaupun itu berat ngerjain itu semuanya. Akan tetapi saya tetap melakukannya walaupun capek itu semua saya lakukan demi berbakti orang tua saya dan ingin bahagiakan mereka yang telah melahirkan saya kedunia ini. Mereka berbuat itu semua walaupun tidak enak disuruh-suruh terus tapi mereka mendidik saya supaya jadi anak yang mandiri dan bermaanfat buat semuanya.

Sedangkan enaknya adalah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua yang seutuhnya karena kasih saying tidak terbagi-bagi dengan yang lain. Ada temen saya cerita, kalau dia anak kedua dari bertiga saudara. Dia berkata kepada saya bahwa dia iri dengan kakak dan adiknya yang mendapatkan kasih sayang dari orang tua nya sedangkan dia kurang mendapatkan kasih sayang. Itu lah enaknya jadi anak tunggal mendapatkan kasih sayang yang tidak terbagi-bagi.

Maap ceritanya cuma sedikit kalau panjang nanti saya bisa bisa bikin novel.. hehehe

Pesan saya : Jangan beranggapan kalau anak tunggal itu selalu enak hidupnya, ada paitnya juga jadi anak tunggal itu sendirian rumah jika orang tua berpergian dan merasa kesepian.
Bagi yang kurang mendapatkan kasih sayang orang tua, kalian harus berusaha mendapatkan itu jangan pernah iri kepada kakak atau adik kalian. Kalian harus bikin orang tua kalian bangga pada diri anda sendiri kalau kamu bisa jadi orang sukses dengan kasih sayang yang kurang.

Tetap semangat dan jangan pernah menyerah walaupun hidup didunia ini berat sekali dihadapinya…

Keep smile buat kalian :)

Selasa, 01 Oktober 2013

Ragam dan Laras Bahasa


Ragam bahasa

varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek,aksen,laras,gaya atau berbagai variasi sosiolonguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.

Jenis ragam bahasa

Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas:
  • Ragam bahasa undang-undang
  • Ragam bahasa jurnalistik
  • Ragam bahasa ilmiah
  • Ragam bahasa sastra
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:
  1. Ragam lisan yang antara lain meliputi:
    • Ragam bahasa cakapan
    • Ragam bahasa pidato
    • Ragam bahasa kuliah
    • Ragam bahasa panggung
  2. Ragam tulis yang antara lain meliputi:
    • Ragam bahasa teknis
    • Ragam bahasa undang-undang
    • Ragam bahasa catatan
    • Ragam bahasa surat
Ragam bahasa menurut hubungan antarpembiacra dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara
  • Ragam bahasa resmi
  • Ragam bahasa akrab
  • Ragam bahasa agak resmi
  • Ragam bahasa santai

Laras Bahasa

adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu.
Jenis Jenis Laras Bahasa
* Laras Bahasa Biasa
* Laras Bahasa Iklan / Perniagaan
* Laras Bahasa Sains
* Laras Bahasa Media Massa
* Laras Bahasa Rencana
* Larasa Bahasa Undang-Undang
* Laras Bahasa Agama
* Laras Bahasa Sukan
* Laras Bahasa Sastera / Kreatif
* Laras Bahasa Ekonomi
* Laras Bahasa Akademik

Aplikasi Ragam dan Laras Bahasa
 
Dalam ragam bahasa standard, lebih banyak menggunakan kata-kata yang merupakan bentuk yang baku atau istilah pada bidang ilmu tertentu. Dalam ragam bahasa standard penggunaan kata depan dan kata sambung. Tetapi dalam ragam bahasa non standard kedua kata ini biasanya di hilangkan jadi sangat sulit untuk mengerti maknanya.
Contoh :
  1. Ayah mengatakan, kita akan pergi besok.
  2. Ayah mengatakan kita akan pergi besok.
Kalimat yang pertama merupakan kalimat yang benar untuk ragam tulis standard karena terdapat tanda koma yang dapat memperjelas suatu makna untuk sebuah kalimat. Fungsi dalam ragam bahasa standard dan non standard pun berbeda. Artinya ada bagian dalam kalimat yang dihilangkan karena situasi sudah cukup mendukung pengertian. Dalam kalimat non standard itu, predikat kalimat itu dihilangkan. Seringkali pelepasan fungsi terjadi saat kita menjawab pertanyaan orang lain.

Contoh :
A :Hai, kamu mau pergi kemana?
B : tau..

Saat terjadi pertanyaan dari si A ke si B, si B menjawab dengan kata Tau yang seharusnya di jawab dengan kata tidak tahu. ini lah yang dimaksud menghilangkan fungsi itu.

Jadi suatu ragam bahasa banyak sekali jenis dan macamnya yang telah kita ketahui. Sekarang, tergantung bagaimana diri kita untuk mengolah ragam bahasa yang kita miliki dengan baik dan benar.




 Daftar Pustaka :




Pengertian dan Fungsi Bahasa



A. Pengertian bahasa

Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa sebagai  sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri.

Gorys Keraf (1994:1) memberikan pengertian bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal dan arti atau makna. Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat pendengar. Sedangkan bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain.
Dari pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian bahasa mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Sistem lambing bunyi yang arbitrer
2. Alat komunikasi
3. Simbol bunyi yang memiliki arti serta makna
4. Digunakan oleh masyarakat untuk beriteraksi

B. Fungsi bahasa

Fungsi bahasa menurut Mahmudah dan Ramlan (2007:2-3) adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat Indonesia. Bahsa juga menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat. Selain itu, fungsi bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkah laku seseorang.

Gorys Keraf (2001:3-8) menyatakan bahwa ada empat fungsi bahasa, yaitu:

1. Alat untuk menyatakan ekspresi diri
Bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita.
2. Alat komunikasi
Bahasa merupakan saluran perumusan maksud yang melahirkan perasaan dan memungkinkan adanya kerjasama antarindividu.
3. Alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
Bahasa merupakan salah satu unsure kebudayaan yang memungkinkan manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman tersebut, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain.
4. Alat mengadakan kontrol sosial
Bahasa merupakan alat yang dipergunakan dalam usaha mempengaruhi tingkah laku dan tindak tanduk orang lain. Bahasa juga mempunyai relasi dengan proses-proses sosialisasi suatu masyarakat.

C. Aplikasi dalam kehidupan sehari hari

Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.






Daftar Pustaka :