1. Alinea
Pengertian
alinea :
Alinea adalah satu kesatuan pikiran, satu kesatuan
yang lebih tinggi dari sebuah kalimat .
Alinea merupakan himpunan yang saling berkaitan
untuk membuat sebuah gagasan dari sang penulis. Dari pembentukan sebuah alinea
harus mempunyai tujuan dimana sang penulis harus menceritakan idenya kedalam
suatu cerita dan menegaskan perhatian secara wajar diakhir kalimat.\
Macam-macam
alinea itu ada tiga yaitu :
1. Alinea Pembuka
Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana
atau karangan yang paling pertama kita temui. oleh karena situ, sebaiknya
alinea pembuka itu disusun secara menarik agar memunculkan rasa ingin tahu
kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan dapat membimbing
para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana atau dengan
kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk memasuki alinea isi.
Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan
karangan menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan tercapainya suatu
kepaduan pada dalam sebuah wacana atau karangan.
2. Alinea Isi
Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta
pengembangannya dalam sebuah wacana atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi
merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana atau karangan. Maksudnya
adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian ide pokok
tersebut. Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai dengan
asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis.
3. Alinea Penutup
Alinea penutup merupakan alinea-alinea yang
mengakhiri atau menutup suatu wacana atau karangan. Alinea ini merupakan
kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan
sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan yang
benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut. Karena bertugas
untuk mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik ialah yang tidak
terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup
harus menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.
Untuk menciptakan sebuah wacana atau karangan yang
baik diperlukan ketiga aspek tersebut agar para pembaca dapat membaca dan
mengerti arti dari wacana atau karangan yang kita buat. Selain itu kita harus
membaca terlebih dahulu wacana atau karangan yang kita buat agar kita tahu
dimana letak kesalahan kita supaya kita dapat memperbaiki tau merevisi karangan
kita sebelum dibaca oleh banyak orang.
Syarat-syarat
pembentukan Alinea:
1. Kesatuan: Semua kalimat yang mendukung alinea
secara bersama-sama mendukung sebuah ide.
2. Koherensi: Saling berhubungan sebuah kalimat
dengan kalimat lainnya yang membentuk sebuah alinea.
3. Pengembangan: Sebuah alinea memiliki pengembangan
gagasan/ide dengan menggunakan kalimat pendukung.
4. Efektif: Dengan penggunaan kalimat yang efektif,
maka ide akan disampaikan secara tepat.
2. PENGEMBANGAN ALINEA
METODE
PENGEMBANGAN ALINEA :
a.
Metode Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis
untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan
definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan
penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat
definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di
dalam teks definisi itu.
b. Metode
Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses
apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan
tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila
urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda,
penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa
atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu
mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.
c.
Metode Contoh
Dalam
karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai,
lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk
paragraf.
d. Metode
Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas)
dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau
sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan
dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas
dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Metode kausalitas atau
sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau
analisis. Sifat paragrafnya argumentative murni atau dikombinasikan dengan
deskriptif ata eksposisi.
e.
Metode Perbandingan
Kalimat topik berisi perbandingan dua hal, misalnya
yang bersifat abstrak dengan yang bersifat kongkret. Kalimat topik tersebut
dikembangkan dengan memperinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang lebih
detail.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar