Kamis, 24 Oktober 2013

Kata dan Pilihan Kata

Pengertian Kata dan Pilihan Kata

Kata atau ayat adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.

Diksi atau pilihan kata berkaitan dengan kata mana yang akan dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, memilih kelompok kata-kata atau menggunakan ungkapan yang tepat, dan gaya yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.

Dalam KBBI (2002 : 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.

Menurut Gorys Keraf (2002) mengemukakan beberapa point penting tentang diksi antaranya:

  • Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata–kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata–kata yang tepat atau menggunakan ungkapan–ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
  • Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa–nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar .
  • Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.


Imbuhan dari Bahasa Asing

Selain imbuhan yang berasal dari B.Indonesia sendiri (-kan, me-, di-, dan lain-lain), kita juga mengenal imbuhan asing. Imbuhan asing ini sudah diserap dan disesuaikan dengan ejaan yang baku, EYD.
Imbuhan yang berasal dari asing itu adalah:
a. Berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu: -man, -wan, -wati.
b. Berasal dari bahasa Arab, yaitu: -i, -wi, -iah.
c. Berasal dari bahasa Inggris, yaitu: -is, -istis, -isasi.

Contoh kata-kata berimbuhan asing tersebut adalah:
- seniman (asal kata: seni)
- hartawan (asal kata: harta)
- wartawati (asal kata: warta)
- insani (asal kata: insan)
- duniawi (asal kata: dunia)
- lahiriah (asal kata: lahir)
- praktis (asal kata: praktik)
- materialistis (asal kata: material)
- spesialisasi (asal kata: spesial)

Hubungan makna kata sinonim, homonim, hiponim, polisemi, antonim.

1. Sinonim adalah maknanya sama atau hampir sama
    Contoh: bisa = dapat = mampu
2. Antonim adalah maknanya berlawanan
    Contoh: hidup >< mati
3. Homonim adalah tulisan dan lafalnya sama, tetapi maknanya berbeda
    Contoh: saat pembagian bahan baku, terjadi baku hantam 
4. Polisemi adalah makna ganda yang bersumber pada makna dasar yang sama (salah satu atau keduanya berupa kiasan)
   Contoh: kepala perusahaan itu berkepala botak
5. Hiponim adalah makna khusus (subordinat)
   Contoh: mawar, mawar merupakan hipernim dari = bunga



Daftar Pustaka :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kata
http://ajengputrirahayu.blogspot.com/2013/10/diksi-pilihan-kata.html
http://www.yadi82.com/2012/02/imbuhan-asing-man-wan-wati-i-wi-iah-is.html
http://onchall.blogspot.com/2013/06/makna-kata-dalam-bahasa-indonesia.html

Jumat, 04 Oktober 2013

Anak Tunggal (Satu-satunya)



Anak tunggal banyak yang bilang kalau anak satu-satunya itu hidupnya enak, dimanja dan lain-lain? Bagi saya itu salah orang-orang bilang begitu karena saya anak satu-satunya dikeluarga saya. Disini saya akan bercerita ada enaknya dan ada tidak enaknya jadi anak tunggal.

Suatu ketika saya disuruh-suruh ngepel, nyapu, bersihin kamar mandi, cuci baju dan piring dan lain-lainya itu saya kerjain sendirian walaupun itu berat ngerjain itu semuanya. Akan tetapi saya tetap melakukannya walaupun capek itu semua saya lakukan demi berbakti orang tua saya dan ingin bahagiakan mereka yang telah melahirkan saya kedunia ini. Mereka berbuat itu semua walaupun tidak enak disuruh-suruh terus tapi mereka mendidik saya supaya jadi anak yang mandiri dan bermaanfat buat semuanya.

Sedangkan enaknya adalah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua yang seutuhnya karena kasih saying tidak terbagi-bagi dengan yang lain. Ada temen saya cerita, kalau dia anak kedua dari bertiga saudara. Dia berkata kepada saya bahwa dia iri dengan kakak dan adiknya yang mendapatkan kasih sayang dari orang tua nya sedangkan dia kurang mendapatkan kasih sayang. Itu lah enaknya jadi anak tunggal mendapatkan kasih sayang yang tidak terbagi-bagi.

Maap ceritanya cuma sedikit kalau panjang nanti saya bisa bisa bikin novel.. hehehe

Pesan saya : Jangan beranggapan kalau anak tunggal itu selalu enak hidupnya, ada paitnya juga jadi anak tunggal itu sendirian rumah jika orang tua berpergian dan merasa kesepian.
Bagi yang kurang mendapatkan kasih sayang orang tua, kalian harus berusaha mendapatkan itu jangan pernah iri kepada kakak atau adik kalian. Kalian harus bikin orang tua kalian bangga pada diri anda sendiri kalau kamu bisa jadi orang sukses dengan kasih sayang yang kurang.

Tetap semangat dan jangan pernah menyerah walaupun hidup didunia ini berat sekali dihadapinya…

Keep smile buat kalian :)

Selasa, 01 Oktober 2013

Ragam dan Laras Bahasa


Ragam bahasa

varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek,aksen,laras,gaya atau berbagai variasi sosiolonguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.

Jenis ragam bahasa

Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas:
  • Ragam bahasa undang-undang
  • Ragam bahasa jurnalistik
  • Ragam bahasa ilmiah
  • Ragam bahasa sastra
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:
  1. Ragam lisan yang antara lain meliputi:
    • Ragam bahasa cakapan
    • Ragam bahasa pidato
    • Ragam bahasa kuliah
    • Ragam bahasa panggung
  2. Ragam tulis yang antara lain meliputi:
    • Ragam bahasa teknis
    • Ragam bahasa undang-undang
    • Ragam bahasa catatan
    • Ragam bahasa surat
Ragam bahasa menurut hubungan antarpembiacra dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara
  • Ragam bahasa resmi
  • Ragam bahasa akrab
  • Ragam bahasa agak resmi
  • Ragam bahasa santai

Laras Bahasa

adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu.
Jenis Jenis Laras Bahasa
* Laras Bahasa Biasa
* Laras Bahasa Iklan / Perniagaan
* Laras Bahasa Sains
* Laras Bahasa Media Massa
* Laras Bahasa Rencana
* Larasa Bahasa Undang-Undang
* Laras Bahasa Agama
* Laras Bahasa Sukan
* Laras Bahasa Sastera / Kreatif
* Laras Bahasa Ekonomi
* Laras Bahasa Akademik

Aplikasi Ragam dan Laras Bahasa
 
Dalam ragam bahasa standard, lebih banyak menggunakan kata-kata yang merupakan bentuk yang baku atau istilah pada bidang ilmu tertentu. Dalam ragam bahasa standard penggunaan kata depan dan kata sambung. Tetapi dalam ragam bahasa non standard kedua kata ini biasanya di hilangkan jadi sangat sulit untuk mengerti maknanya.
Contoh :
  1. Ayah mengatakan, kita akan pergi besok.
  2. Ayah mengatakan kita akan pergi besok.
Kalimat yang pertama merupakan kalimat yang benar untuk ragam tulis standard karena terdapat tanda koma yang dapat memperjelas suatu makna untuk sebuah kalimat. Fungsi dalam ragam bahasa standard dan non standard pun berbeda. Artinya ada bagian dalam kalimat yang dihilangkan karena situasi sudah cukup mendukung pengertian. Dalam kalimat non standard itu, predikat kalimat itu dihilangkan. Seringkali pelepasan fungsi terjadi saat kita menjawab pertanyaan orang lain.

Contoh :
A :Hai, kamu mau pergi kemana?
B : tau..

Saat terjadi pertanyaan dari si A ke si B, si B menjawab dengan kata Tau yang seharusnya di jawab dengan kata tidak tahu. ini lah yang dimaksud menghilangkan fungsi itu.

Jadi suatu ragam bahasa banyak sekali jenis dan macamnya yang telah kita ketahui. Sekarang, tergantung bagaimana diri kita untuk mengolah ragam bahasa yang kita miliki dengan baik dan benar.




 Daftar Pustaka :




Pengertian dan Fungsi Bahasa



A. Pengertian bahasa

Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa sebagai  sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri.

Gorys Keraf (1994:1) memberikan pengertian bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal dan arti atau makna. Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat pendengar. Sedangkan bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain.
Dari pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian bahasa mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Sistem lambing bunyi yang arbitrer
2. Alat komunikasi
3. Simbol bunyi yang memiliki arti serta makna
4. Digunakan oleh masyarakat untuk beriteraksi

B. Fungsi bahasa

Fungsi bahasa menurut Mahmudah dan Ramlan (2007:2-3) adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat Indonesia. Bahsa juga menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat. Selain itu, fungsi bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkah laku seseorang.

Gorys Keraf (2001:3-8) menyatakan bahwa ada empat fungsi bahasa, yaitu:

1. Alat untuk menyatakan ekspresi diri
Bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita.
2. Alat komunikasi
Bahasa merupakan saluran perumusan maksud yang melahirkan perasaan dan memungkinkan adanya kerjasama antarindividu.
3. Alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
Bahasa merupakan salah satu unsure kebudayaan yang memungkinkan manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman tersebut, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain.
4. Alat mengadakan kontrol sosial
Bahasa merupakan alat yang dipergunakan dalam usaha mempengaruhi tingkah laku dan tindak tanduk orang lain. Bahasa juga mempunyai relasi dengan proses-proses sosialisasi suatu masyarakat.

C. Aplikasi dalam kehidupan sehari hari

Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.






Daftar Pustaka :