Sabtu, 19 April 2014

Bahasa Indonesia 2 : Text to Speech (TTS) dan Speech to Text (STT)

 Topik : Text to Speech (TTS) dan Speech to Text (STT)

Text to Speech adalah suatu sistem yang dapat melakukan konversi dari teks menjadi ucapan. Sedangkan Speech to Text adalah suatu sistem aplikasi untuk menulis dan memerintah kepada komputer.

Text To Speech mempunyai dua sub sistem yang berbeda, yaitu :

1.     Konverter Teks ke Fenom (Text To Phoneme)
Bagian Konverter Fonem ke Ucapan akan menerima masukkan berupa kode-kode fonem serta pitch dan durasi yang dihasilkan oleh bagian sebelumnya.

2.     Konverter Fenom ke Ucapan (Phoneme To Speech)
Bagian Konverter Fonem ke Ucapan akan menghasilkan bunyi atau sinyal ucapan yang sesuai dengan kalimat yang ingin di ucapkan.

Ada beberapa alternatif teknik yang dapat digunakan untuk implementasi yang sering digunakan yaitu :

1.     Formant synthesizer
Bekerja berdasarkan suatu model matematis yang akan melakukan komputasi untuk menghasilkan sinyal ucapan yang diinginkan

2.     Diphone concatenation
Bekerja dengan cara menggabung-gabungkan segmen-segmen bunyi yang telah direkam sebelumnya.

Contoh dari Text to Speech (TTS) adalah dalam software android maupun IOS phone. Google belum lama ini merilis aplikasi baru yang bernama Text-to-Speech. Aplikasi ini miliki kemampuan untuk mengubah atau mengonversi teks menjadi audio atau suara Aplikasi ini bekerja dengan baik di dua aplikasi Google lain yaitu Google Translate dan Google Play Book. Di kedua aplikasi tersebut memang memungkinkan melakukan pelafalan bunyi untuk teks tertulis.

Misalkan saja di Google Play Book. Jika pengguna malas untuk membaca, tinggal aktifkan fitur Read Aloud. Nantinya aplikasi ini seakan membacakan buku ke pengguna. Laiknya ibu yang mendongeng ke anaknya sebelum tidur.

Bagaimana dengan Google Translate? Serupa dengan Google Play Book, aplikasi Text-to-Speech akan membantu pengguna untuk urusan pelafalan. Bila kurang mengerti bagaimana pengucapan bahasa asing terpilih di kata atau kalimat tertentu, Text-to-Speech akan berikan contoh pengucapannya.


Sumber :
http://teknologibahasa.wordpress.com/2008/03/14/definisi-text-to-speech/
http://sidomi.com/234599/google-rilis-text-to-speech-aplikasi-android-konversi-teks-ke-suara/

Kamis, 03 April 2014

Bahasa Indonesia 2 : Bahasa dan Komputasi (Teknologi Informasi)


Topik              : Bahasa dan Komputasi (Teknologi Informasi)

Bahasa merupakan suatu bentuk alat komunikasi manusia yang berupa bunyi melalui ucapan, dimana setiap suara yang dikeluarkannya memiliki arti untuk menyampaikan pikiran kita, gagasan, konsep dan perasaan. Bahasa juga dijabarkan oleh beberapa ahli seperti Harimurti Kridalaksana yang menyatakan bahwa bahasa adalah sistem bunyi bermakna yang dipergunakan untuk komunikasi oleh kelompok manusia.
Komputasi adalah algoritma yang digunakan untuk menemukan suatu cara dalam memecahkan masalah dari sebuah data input. Data input disini adalah sebuah masukan yang berasal dari luar lingkungan sistem. Komputasi ini merupakan bagian dari ilmu komputer berpadu dengan ilmu matematika. Dalam penggunaan secara umum, biasanya berupa penerapan simulasi komputer atau berbagai bidang keilmuan, tetapi dalam perkembangannya digunakan juga untuk menemukan prinsip-prinsip baru yang mendasar terhadap bidang ilmu yang mendasari teori ini. Bidang ini berbeda dengan ilmu komputer (computer science), yang mengkaji komputasi, komputer dan pemrosesan informasi.

Subtopik         : Pengembangan Multimedia Kebahasaan

            Istilah multimedia berasal dari dua buah kata yaitu “multi” dan “media”,kata multi memiliki arti banyak atau lebih dari satu, sedangkan kata media berarti alat/sarana/piranti untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Bangsa yang ingin maju adalah bangsa yang baik pendidikannya, dengan itu para pakar Multimedia menciptakan aplikasi metode pembelajaran menggunakan program Marcomedia Flash 8. Dan sebagian bentuknya seperti ini :
.
Manfaat metode pembelajaran diatas diharapkan akan memotivasi untuk belajar mandiri, kreatif, efektif dan efisien. Selain itu dengan metode pembelajaran ini, diharapkan dapat mengurangi kejenuhan. Sebab adanya sebuah video, biasanya anak-anak itu terlalu membosankan cuma melihat tulisan-tulisan dalam belajar. Semoga dengan kemajuan teknologi ini membuat anak-anak lebih rajin belajar.



Sumber :