Rabu, 27 Juni 2012

Harapan dan cita-cita



 Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung paa pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang

Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelangsungan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
 (sumber google)

Ada sebuah cerita cita-cita seorang anak :

Anak itu bernama Budi Mukti Dewanto ,dia bercita-cita ingin menjadi pemain bola profesional ketika waktu dia masih kecil. Dia sangat seneng bermain sepak bola sampai-sampai setiap hari nya dia bermain bola terus. Suatu ketika dia lulus SD ,dia ingin masuk sekolah sepak bola di ragunan jakarta tetapi kedua orang tua nya tidak setuju. Kedua orang tua nya bilang kalau masa depan pemain bola itu suram atau tidak tentu. Perasaan dia sangat sedih kalau cita-cita nya tidak sejutuin oleh orang tua ,sampai-sampai dia ngambek tidak mau sekolah. Dan dia mulai mengerti maksud kedua orang tua nya ,mungkin jalan itu meraih cita-cita nya bukan lewat situ tetapi melalui jalur lain.

Pesan saya : Janganlah putus asa untuk meraih cita-cita walaupun itu sulit atau banyak rintangan yang menghalangin kita !! Kita harus percaya dengan kemampuan kita sendiri  !!! Cayooo.....
.

Jumat, 22 Juni 2012

Manusia dan Kegelisahan


              Kegelisahan adalah rasa takut yang terus menghantui kita, yang terus hadir saat kita dalam keadaan apapun itu, entah pada saat kita merasa bahagia, sedih, sepi, ramai, dan lain sebagai nya.

Contoh dari kegelisahan yang sering hadir dalam kehidupan kita seperti :
• Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
• Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
• Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
• Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )

              Kegelisahan dapat hadir bahkan selalu ada bersama kita, tergantung bagaimana kita menyadari perasaan ini, jadi jika kita terlalu terbawa dengan perasaan ini maka kita dapat menjadi stress bahkan gila.

Jadi hal terpenting yang harus kita tanamkan pada diri ini :
• Memperkuat dan mempertebal iman
• Percaya akan kemampuan diri sendiri bahwa kita mampu untuk melewati apapun yang ada nantinya didepan kita
• Sadar akan segala kesalahan yang sudah-sudah dan berusahan untuk memperbaikinya
• Jangan takut untuk maju dan terus melangkah

             Karena jika kita tidak mengatasi dan tidak berani untuk berjalan menghadapinya kita akan kalan dengan perasaan gelisah ini, karena perasaan ini adalah perasaan alami yang pasti semua orang pernah rasakan.