Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Manusia adalah makhluk paling sempurna, akan tetapi tiada satu manusiapun bisa hidup sendiri. Banyak penderitaan-penderitaan yang dialami manusia. Tiada satu manusiapun yang tau tentang apa yang akan terjadi nanti, besok, dan yang akan datang. Kita hanya disuruh oleh Maha Yang Kuasa untuk berjaga- jaga menanti apa yang akan terjadi.
Ini adalah sekilas cerita pendek tentang penderitaan :
Pagi datang tanpa sinar surya yang biasanya menyapaku ketika aku bangun pagi. Tapi pagi ini aku merasa ada yang kurang, mentari enggan muncul, awan gelap, udara dingin menusuk tulang, matapun terasa berat untuk dibuka. Ku kira masih sekitar jam 3an maka ku lanjutkan mimpiku, ku angkat selimutku kembali. Akhirnya aku terbangun dari tidurku, kulihat jam weker disampingku jarum pendek menunjukkan angka 06.20 tepat, akhirnya aku langsung loncat dari tempat tidur langsung mempersiapkan diri untuk berangkat sekolah. Aku lari keluar rumah baru buka pintu hujan deras menyambutku, padahal hari ini ada ulangan matematika. Akhirnya ku ambil payung ku tunggu angkot di depan komplek rumahku, 20-an menit menunggu tak ada satu angkot pun kelihatan. Ku tengok sisi kanan jalan namun yang kelihatan cuma kabut tebal, tak kusadari mobil sedan lewat dari arah kiri dengan cepat, pyaaaak...!!! semburan air dari pinggir jalan yang menemaniku,
aku berkata dengan keras : “ sialan , dasar tidak punya mata yaa, nyetir mobil sembarangan.....!!!!! “
Jadilah baju ku basah kuyup semua dan akhirnya aku tidak jadi berangkat ke sekolah, sampe tidak ikut ulangan matematika cuma gara-gara mobil sialan itu !!! Lengkap sudah penderitaan ku pagi ini.
Itu sedikit cerita penderitaan yang dialami oleh saya sendiri ketika aku saat masih bersekolah. Kita tidak tau kapan musibah atau penderitaan datang menghampirin kita, musibah atau penderitaan seperti jelangkung yang “ Datang tidak dijemput, pulang tidak dianter ”